by;Antok Walet Ireng
bahasa malam kesunyian hening
menyapa para hati sebatas kesadaran
lakon-lakon mulai di mainkan
pentas panjang mulai di gelar
song-song waktu demi tetes gelisah para hati
pada apa di kehausan nurani
rindu tak sampai-sampai
merenangi batas-batas suci
daun-daun gelap seperti sengaja menjadi tirai
mengajak kehalusan menyingkap tanya
kepada peran-peran menawarkan sair
kerinduan dalam:
tak sampai-sampai
dalam pengabdian cinta
dalam sujud serta kepasrahan
dalam irama jahat kegelapan
terangkum seirama tembang serangga
sejuta pertanyaan
sejuta pula jawaban
pada bahasa malam kesunyian hening
merenangi batas-batas suci
bahasa malam terlalu panjang teruraikan
kosakata padat sulit diterjamahkan
betapa:
-terlalu agung untuk sekedar sebelah mata
dalam lirik apa adanya
kekuasaan malam betapa menjadi penguasa jagat raya
pada para hati yang hidup serta jiwa-jiwa
para suci tenggelam dalam sukaria
dendang suci bertalu lewat rebana
arak dan cinta memabukkan kepayang sukma
di kerinduan ke-azalian....
asmaraku tak padam-padam,
larut malam dalam kitab-kitab
membelah langit memungut bintang
memetik secercah cahya tak bisa-bisa
aksara lebam kata dan kalimat terbengkalai
suara hati tak mampu lagi mengeja
si'ir yang rapat terhijjab benang-benang arti
hikma terkunci di bilik pengampunan
sebebas apa para hati menerjemahkan
sang Maha rahasialah adalah jawaban
bila puisi di bahasa malam terlalu sunyi
maka datangkan kebodohan diri sejagad nista
ambillah kunci di ufuk pagi :
-saat burung-burung di laparkan
mentari kembali menjalankan titah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar