Sabtu, 07 Juli 2012

Kerugian para PEMBUAL Dirumah Tuhan atas Kebohongan terhadap Allah

Firman Allah;

Dan janganlah mulutmu lancang dengan mengatakan secara dusta "yang ini halal dan yang itu haram", untuk mengada-adakan kebohongan dengan mempertaruhkan nama Allah. Karena orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah itu, tidaklah ia beruntung. (QS.an-Nahl; 116)

     Ayat diatas mengandung pengertian bahwa tak seorangpun berhak menentukan sebuah hukum. Adakah ini hukumnya halal atau haram, semua ketentuannya itu ada pada ketentuan Allah sendiri. Dengan kata lain bahwa hanyalah Allah yang berhak menentukan sebuah ketentuan dan kepastian sebuah hukum yang terbaik untuk manusia.
      Orang yang suka menentukan status sebuah hukum terhadap suatu masalah tanpa petunjuk Allah yang jelas akan di hukumi Allah sebagai PEMBUAL, yaitu orang2 yang suka membual dalam menentukan status hukum diatas pola pikirnya sendiri walau acap kali mereka berani mengangkat sumpah dengan berdalih nama Allah. Mereka inilah para pembual dan pendusta, yang sedianya mau mendustai Allah akan tetapi sesungguhnya mereka mendustai dirinya sendiri.
     Lalu apa yang didapat oleh para pembual ini? Tak lain dan tak bukan hanyalah kerugian semata karena Allah sama sekali tak kan pernah bisa dibohongi oleh mereka.
     Berangkat dari permasalahan diatas, maka setiap ada masalah yang status hukumnya belum diketahui dengan jelas dan pasti, maka seharusnya memohon petunjuk kepada Allah atas status hukum dari masalah yang sedang dihadapinya dengan merujuk kepada petunjuk Allah yang sudah tertera dalam al-Qur'an .
     Contoh lain dari kaum pembual ini adalah orang-orang yang suka berbuat kebohongan dengan mengatas namakan Allah agar supaya pendapatnya diyakini banyak orang sebagai petunjuk Allah.


By; A W I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar