Rabu, 08 Agustus 2012

DUNIA ADALAH PADANG PENDERITAAN YANG TAK BERTEPI BAGI ORANG YANG BERIMAN

Apapun status (derajat pangkat) seseorang, dan sebanyak apapun harta yang mereka miliki, tetap saja dalam kehidupan mereka akan dipenuhi dengan berbagai pertempuran yang penuh dengan jebakan nikmat duniawi.

Adakah raja terkaya dan teragung melebihi nabi Sulaiman a.s., yang sampai kiamat tiba takkan ada hamba Allah yang melebihinya.

Tetapi lihatlah kisah kehidupan beliau, yang sarat dengan perjuangan kepahitan itu. Contohnya ketika beliau wafat, tubuhnya dalam keadaan berdiri mengomando kaum jin yang menjadi pekerjanya. Andai tongkat penyangga tubuhnya tidak dimakan rayap, mustahil diketahui oleh rakyatnya bahwa beliau telah wafat. Dari sini dapatkah kita menghitung, berapa tahunkah beliau itu telah mati sambil berdiri dengan disangga tongkatnya?. Demikian juga semasa anak-anak, putra raja Daud a.s. inipun dipenuhi derita. Sebab dia (nabi Sulaiman a.s.) hanya putra seorang selir, otomatis rasa cinta nabi Daud a.s. yang tertumpah kepadanya itu mendatangkan aneka masalah yang luar biasa dari para putra beliau yang lainnya, terutama putra permaisurinya.

Lalu lihat pulalah kisah hidup para nabi, dan juga para aulia yang pernah ada di bumi ini, adakah mereka yang tidak dipenuhi dengan perjuangan dan penderitaan yang berat?.

Padahal mereka adalah insan-insan kamil yang amat disayang Tuhan. Otomatis beliau-beliau itu pastilah orang-orang cerdas dan juga dikaruniahi keprkasaan yang luar biasa. Padahal jaman yang di hadapui oleh para aulia jg para nabi-nabi itu , jauh lebih ringan di banding jaman kita ini. Dijaman para nabi, iblis mudah dikenali karena tampak sekali dari tampang nya yg amat seram, sedang kan tampang iblis di jaman sekarang ini sudah tidak seram lagi, tetapi berganti dengan pesona yang amat menggiurkan. Walau tidak lagi mengerikan, tetapi membawa dampak kehancuran yang lebih dratis di banding dengan jaman terdahulu.

Dijaman para nabi, iblis menentang ajaran Allah dengan membentur dan melawan secara langsung dan amat kasar.

Dan dijaman kini, iblis telah menyusup kedalam ajaran agama Allah dengan licik dan halusnya. Tak satupun di antara manusia yang mengetahui bahwa iblis dan para pengikutnya kini telah memakai jubah agama.Seorang pakar (ahli) agama yang setinggi dan sehebat apapun pengetahuan agamanya, tak kan mampu mengenal dengan pasti keberadaan mereka tanpa petunjuk Allah. Demikian juga ketika iblis sedang menguasai kita, tak kan kita ketahui dan kita rasakan bahwa kita sedang dibawah kendalinya.

Biasanya manusia terlepas dari kuasa iblis itu hanya bila didalam jiwanya terdapat lautan kasih sayang serta ketulusan cinta kepada Tuhan belaka. Dan mustahil manusia memiliki ketulusan cinta kepada Tuhan secara utuh sebelum dia melewati padang perjuangan yang penuh ujian, derita dan ketulusan yang tersembunyi dari mata manusia, yang sama sekali tidak membutuhkan penilaian dari sesamanya. Setitik pamrih ingin mendapatkabn penilaian dari selain Allah, maka gagallah perjuangannya dan tenggelamlah ia dikegelapan alam iblis lagi. Sebagai mana firman Allah: " Celakalah mereka yang mengerjakan sholat. Yang lalai dalam mengerjakan sholatnya. Yang hanya pura-pura agar dilihat orang saja" (QS al-Maa'uun; 4-6.)
Dan diayat lain Allah berfirman; " Sesungguhnya orang-orang yang munafik itu menipu Allah dan Allah akan melakukan balas tipu kepada mereka. Apabila mereka berdiri hendak melak sanakan sholat, mereka berdiri dengan malasnya. Mereka kerjakan sholat karena ingin dilihat oleh orang lain saja. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan terombang ambing antara iman dan kafir.. Tidak masuk golongan iman dan tidak pula masuk golongan kafir. Barangsiapa yang di biarkan sesat oleh Allah, maka kamu tidak dapat peluang untuk memimpinnya " (QS an-Nisaa' 142-143).

Memang Tuhan memerintahkan kita buat berjuang secara terang-terangan dan juga tersembunyi. Yang dimaksudkan Tuhan dengan berjuang secara terang-terangan adalah berjuang secara berkelompok (jama'ah)didepan banyak orang. Sedangkan yang dimaksud dengan berjuang secara tersembunyi adalah perjuangan dari balik tabir ( menjauhkan diri dari pengkultusan).

Bagi orang yang telah baqo'[ dengan Allah, perjuangan dengan terang-terangan tidaklah mendatangkan masalah. Tetapi bagi orang yang masih lemah nilai iman dan ketaqwaannya, amaka perjuangan dengan terang-terangan jelas menimbulkan resiko yang sangat besar sekali, seperti munculnya resiko pengkultusan diri, karena watak dasar manusia tidak jauh dengan watak dasar syetan, yaitu sombong dan takabur, atau bisa dibilang amat senang di puji oleh sesama makluk ciptaanNya.

Mari kita lihat sedikit peristiwa Adam dan iblis, yang terjadi langsung didepan Allah. Firman Allah " Sesungguhnya Kamitelah menciptakan kamu Adam. lalu Kami bentuk tubuhmu, setelah mana Kami perintahkan kepada malaikat "Sujudlah Kalian kepada Adam". Merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk dalam golongan mereka yang bersujud (QS> al-A'raaf: 17)

Sesungguhnya iblis itu asalnya juga termasuk golongan hamba yang dipercayai buat mengurusi kepentingan Allah. Salah satu contoh adalah bertugas buat menjaga api neraka, memecah planetarium yang terbentuk dari api, seperti syi;ra, matahari, bumi dan planet-planet lainnya yang sama-sama berisi dzat api. Lalu mengapa iblis tidak mau menyembah nabi Adam a.s.? Itu terjadi karena dia ingin di puji Allah, agar dia dianggab sebagai makluk yang terbaik didalam ke-Tauhid-annya, Yaitu tidak sudi tunduk apalagi sujud kepada segala sesuatu selain Allah.

Anggapan atau prasangkah iblis, dia bisa menipu Allah dengan harapan dia dianggab dan diperlakukan oleh-Nya sebagai makluk yang imannya terbaik di antara makluk-makluk lainnya.
Dan ternyata anggapan (prasangkanya) itu betul-betul berakibat fatal baginya sehingga Allah murka dan mengutuknya sepanjang masa.

Apabila ingin di puji Allah itu haram hukumnya, apalagi bila kita ingin mendapat pujian dari sesama manusia, maka pastilah kita akan hanya mendapatkan laknat dan murka Allah. Dengan demikian maka lebih baik kita tidak beramal-ibadah apabila tidak karena ketulusan kita dalam mengabdikan diri kepada Allah.

Seperti halnya ketika kita membentuk suatu badan sosial, seperti yayasan, dengan tujuan demi lancarnya perjuangan jama'ah dalam ber sabilillah. Selagi perjuangan kita diyayasan itu tidak dilandasi oleh ketulusan karena cinta kepada Allah, maka lebih baik kita bersabilillah sendiri-sendiri (nafsi-nafsi tersembunyi), karena apabila didalam kelompok yayasan tadi ada orang yang tidak memiliki ketulusan dalam perjuanagn dan pengorbanannya, maka yayasan itu pelan dan pasti akan terseret kedalam kegelapan alam iblis.
Firman Allah: "Apakah orang yang berpegang teguh dengan keterangan agama yang datang dari Tuhannya, sama dengan orang yang memandang baik perbuatan buruk dan menuruti segala keinginan nafsunya? (QS.Muhammad:14)

Melalui ayat diatas Allah melarang kita untuk menempatkan diri kita berada ditempat yang sama antara orang yang beriman dan orang yang kafir. Dari itu maka lebih baik berdampingan dengan sedikit orang asalkan mereka adalah sama-sama orang-orang yang taqwa karena ditempat seperti itu akan terjalin keakraban dan kedamaian yang saling terikat kasih sayang, dari pada kita berada ditengah ribuan atau milyardan manusia yang AMBURADUL karena disana pastilah akan menjadi pusat berbagai masalah.

Allah tidak akan menurunkan bencana kepada manusia, bila diantara mereka ada hamba-hamba Nya. Tap pastilah Tuhan akan mendekatkan bencana kepada manusia apabila diantara mereka ada budak-budak syetan.

Seperti apapun tingkat kewaspadaan manusia terhadap godaan syetan mustahil ada yang sanggub lolos tanpa perlindungan Allah. Dan Allah hanya melindungi orang-orang yang beriman.Dengan demikian,maka waspadalah terhadap orang-orang yang memujamu disekelilingmu, agar kau tidak binasa oleh murkaNya.

#KOTA DINGIN, DINI HARI SENIN 6 08 2012#
Antok Walet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar