Tangan tak bisa membaca
Namun keduanya bersenggama
Maka lahirlah memory
Anak-anak bibir menggumpal dikerongkongan
Anak-anak tangan bersiul didekat nadi
Saling timbang tak bisa dineraca
Harus hati menjadi hakim
Diam sebentar meneguk segelas air
Membuat telaga
Mengusir marah-marah diam
Apa yang kupunya kuserahkan saja
Kubalikkan kebenaran diri sendiri
Agar aku mengerti jati dirimu
Kuberikan nyawa badan ini
Semoga selekas pandang kau tersenyum kembali
Karena keindahanmu telah ada di antara kami
Menjadi lagu mengiring anak-anak kami,
kata-kata itu biarlah berlalu
karena kami saling takut dimadu
# Antok Illam #
to sang pembuat jalan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar