Minggu, 10 Februari 2013

putaran hening

By; A W I

malam telah datang
bersayap lebar siap merangkul mimpi siapa saja
disisi-sisi lengannya
selendang hitam tergerai menjuntai

lenahlah jasadmu disudut dekil tanah basah
telanjang begitu saja dalam dengkur keinginan
namun angin malam mengintip dengan matanya yang halus
bahwa ruhmu terus bergerak tak tenang
sukmamu menembusi kisih-kisih swargaloka
serta alam fikir mu berjalan seperti rebana
meloncat berputar seperti gasing

yang halus pada diri tak pernah mati

malam berputar-putar 
seiring pening sang pemabuk
melayang-layang  semakin gila tak mau melepas sadarnya
tarik menarik 
langit bumi
kepalanya di langit
kakinya di bumi
selalu berputar
menentang arah waktu
gila sejadi-jadinya. semakin.
selalu begitu di tiap hembus nafas seperti malam
di tiap kedip mata seperti pagi. selalu.

malam, ruh dan pemabuk selalu bersatu
putaran hening jalan pendakian itu
menebar kasih sayang dan bersabar





Selasa, 05 Februari 2013

Ketika Langit Pecah

By ;  A W I

ketika langit pecah
hujan seperti debu berhamburan jatuh kebumi
menyisir awan-awan putih 
membuat dingin
membuat gelembung-gelembung kecil
membuat entah perasaan bagaimana
sedang aku selagi merenung membuat gundukan gunung

ketika langit pecah
hujan seperti debu berhamburan jatuh kebumi
menjadi sisir
menjadi dingin
menjadi gelembung
menjadi entah
menjadi diam dalam

ketika langit pecah
seperti tetesan hujan bayangmu kujamah tak bisa-bisa
kubingkai awan tetap tak bisa-bisa
kubekukan, tak bisa-bisa
bagai gelembung kecil bayangmu ada dan tiada
entahlah..
sedang gunung telah kujadikan bentuknya
ketika itu juga
disaat langit pecah senja-senja...