hemm..."setiap hati punya kemauan untuk berbagi rasa ..walau sekedar lewat bait-bait kata ..untaian kata-kata..secara apa yg tak bisa bibir untuk mengungkap kan nya ..hanya sepenggal GORESAN..mengharap kebijakan hati mengalir dan mengalir.." salam.
Selasa, 31 Juli 2012
Senin, 30 Juli 2012
Minggu, 08 Juli 2012
CINTA ATAS ...CINTA
Kutemukan padang tandus di cinta
Kutemukan samudra raya di cinta
Kutemukan halilintar di cinta
Kutemukan mega-mega di cinta
Kutemukan belati di cinta, bahkan...
Kutemukan tuhan disini juga.
Dunia apakah cinta itu
Alam apakah cinta itu
Sebentuk nyawakah
Atau kamus kata-kata saja
Yang tak habis untuk di tulis
Yang tak aus untuk dikata
Kini disini aku bertanya
Adakah selebih itu
Tertinggi dari cinta
Yang berupa insan
Ya..manusia cinta?
Penemuanku atas cinta adalah halus
Tak bisa terungkap dengan bahasa
Tak bisa terucap dengan kata
Hati pun meluap tak mampu menampung keberadaannya
Bila cinta kau sairkan maka aku akan mencemo'oh bait-baitmu
Bila cinta kau nyanyikan maka aku akan mencibir suaramu
Bila cinta kau katakan maka aku akan tutup telinga
Sebab cinta melebihi atas jasadmu
Bisakah engkau melihat kesucian?
Tak akan kubiarkan cinta disekelilingku ternoda
Di indah sair...
Di elok tembang...
Di halus tutur kata...
Cinta adalah anak-anak nyawa
Bertahta diketinggian sukma bening
Tanpa bersair mampu menyentuh
Tanpa bernyanyi mampu merasa
Tanpa mengucap mampu berkata
Cinta terlahir untuk cinta
Cinta bukan sebagai apa-apa
Cinta ya cinta...
Ya...
Cinta...
Itu saja.
Bening.
By; Antok Walet Ireng
Kutemukan samudra raya di cinta
Kutemukan halilintar di cinta
Kutemukan mega-mega di cinta
Kutemukan belati di cinta, bahkan...
Kutemukan tuhan disini juga.
Dunia apakah cinta itu
Alam apakah cinta itu
Sebentuk nyawakah
Atau kamus kata-kata saja
Yang tak habis untuk di tulis
Yang tak aus untuk dikata
Kini disini aku bertanya
Adakah selebih itu
Tertinggi dari cinta
Yang berupa insan
Ya..manusia cinta?
Penemuanku atas cinta adalah halus
Tak bisa terungkap dengan bahasa
Tak bisa terucap dengan kata
Hati pun meluap tak mampu menampung keberadaannya
Bila cinta kau sairkan maka aku akan mencemo'oh bait-baitmu
Bila cinta kau nyanyikan maka aku akan mencibir suaramu
Bila cinta kau katakan maka aku akan tutup telinga
Sebab cinta melebihi atas jasadmu
Bisakah engkau melihat kesucian?
Tak akan kubiarkan cinta disekelilingku ternoda
Di indah sair...
Di elok tembang...
Di halus tutur kata...
Cinta adalah anak-anak nyawa
Bertahta diketinggian sukma bening
Tanpa bersair mampu menyentuh
Tanpa bernyanyi mampu merasa
Tanpa mengucap mampu berkata
Cinta terlahir untuk cinta
Cinta bukan sebagai apa-apa
Cinta ya cinta...
Ya...
Cinta...
Itu saja.
Bening.
By; Antok Walet Ireng
Sabtu, 07 Juli 2012
PARA PEMBUAL DIRUMAH TUHAN SUKA MEMPERMAINKAN POLA FIKIR BARU DARI TUHANNYA
Firman Allah;
Bila datang peringatan (fikiran) baru dari Tuhannya mereka hanya mendengarkan untuk mempermainkannya (QS.al-Anbiyaa'; 2).
Ayat diatas menjelaskan tentang adanya peringatan-peringatan baru yang datang dari Tuhan sendiri lewat Wahiduz Zaman. Dimana para pembual itu tidak memperdulikannya bahkan mereka melecehkannya dan dianggabnya sebagai permainan belaka. Padahal jiwa hukum dari peringatan itu adalah nyata tertulis didalam al-Qur'an dan hadist.
Tidakkah mereka takut kepada Allah, sehingga beriman kepada sebagian ayat saja, dan melecehkan ayat yang lainnya.
Biasanya tidak menerimanya mereka terhadap kebenaran dari hukum Tuhan itu adalah karena hukum tadi merugikan mereka menurut pola pikirnya sendiri, baik secara materi maupun status sosialnya di dunia.
Dan bagi mereka yang ingkar atas kebenaran hukum itu jelas tergolong orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan juga ingkar akan adanya hari akhirat. Biasanya para pembual ini akan menyebarkan aneka fitnah, yang berakibat permusuhan dan perpecahan, yang kemudian terjadilah perundingan-perundingan rahasia untuk menghancurkan upaya hamba Allah yang membawa terangnya hukum tadi.
Fitnah dan kasak kusuk itu hanya akan terbeli oleh mereka yang hidupnya jauh dari terang Tuhan.......
By; Antok Walet Ireng...
Kota dingin july 06 2012 -03;00 dini hari...
Bila datang peringatan (fikiran) baru dari Tuhannya mereka hanya mendengarkan untuk mempermainkannya (QS.al-Anbiyaa'; 2).
Ayat diatas menjelaskan tentang adanya peringatan-peringatan baru yang datang dari Tuhan sendiri lewat Wahiduz Zaman. Dimana para pembual itu tidak memperdulikannya bahkan mereka melecehkannya dan dianggabnya sebagai permainan belaka. Padahal jiwa hukum dari peringatan itu adalah nyata tertulis didalam al-Qur'an dan hadist.
Tidakkah mereka takut kepada Allah, sehingga beriman kepada sebagian ayat saja, dan melecehkan ayat yang lainnya.
Biasanya tidak menerimanya mereka terhadap kebenaran dari hukum Tuhan itu adalah karena hukum tadi merugikan mereka menurut pola pikirnya sendiri, baik secara materi maupun status sosialnya di dunia.
Dan bagi mereka yang ingkar atas kebenaran hukum itu jelas tergolong orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan juga ingkar akan adanya hari akhirat. Biasanya para pembual ini akan menyebarkan aneka fitnah, yang berakibat permusuhan dan perpecahan, yang kemudian terjadilah perundingan-perundingan rahasia untuk menghancurkan upaya hamba Allah yang membawa terangnya hukum tadi.
Fitnah dan kasak kusuk itu hanya akan terbeli oleh mereka yang hidupnya jauh dari terang Tuhan.......
By; Antok Walet Ireng...
Kota dingin july 06 2012 -03;00 dini hari...
Kerugian para PEMBUAL Dirumah Tuhan atas Kebohongan terhadap Allah
Firman Allah;
Dan janganlah mulutmu lancang dengan mengatakan secara dusta "yang ini halal dan yang itu haram", untuk mengada-adakan kebohongan dengan mempertaruhkan nama Allah. Karena orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah itu, tidaklah ia beruntung. (QS.an-Nahl; 116)
Ayat diatas mengandung pengertian bahwa tak seorangpun berhak menentukan sebuah hukum. Adakah ini hukumnya halal atau haram, semua ketentuannya itu ada pada ketentuan Allah sendiri. Dengan kata lain bahwa hanyalah Allah yang berhak menentukan sebuah ketentuan dan kepastian sebuah hukum yang terbaik untuk manusia.
Orang yang suka menentukan status sebuah hukum terhadap suatu masalah tanpa petunjuk Allah yang jelas akan di hukumi Allah sebagai PEMBUAL, yaitu orang2 yang suka membual dalam menentukan status hukum diatas pola pikirnya sendiri walau acap kali mereka berani mengangkat sumpah dengan berdalih nama Allah. Mereka inilah para pembual dan pendusta, yang sedianya mau mendustai Allah akan tetapi sesungguhnya mereka mendustai dirinya sendiri.
Lalu apa yang didapat oleh para pembual ini? Tak lain dan tak bukan hanyalah kerugian semata karena Allah sama sekali tak kan pernah bisa dibohongi oleh mereka.
Berangkat dari permasalahan diatas, maka setiap ada masalah yang status hukumnya belum diketahui dengan jelas dan pasti, maka seharusnya memohon petunjuk kepada Allah atas status hukum dari masalah yang sedang dihadapinya dengan merujuk kepada petunjuk Allah yang sudah tertera dalam al-Qur'an .
Contoh lain dari kaum pembual ini adalah orang-orang yang suka berbuat kebohongan dengan mengatas namakan Allah agar supaya pendapatnya diyakini banyak orang sebagai petunjuk Allah.
By; A W I
Dan janganlah mulutmu lancang dengan mengatakan secara dusta "yang ini halal dan yang itu haram", untuk mengada-adakan kebohongan dengan mempertaruhkan nama Allah. Karena orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah itu, tidaklah ia beruntung. (QS.an-Nahl; 116)
Ayat diatas mengandung pengertian bahwa tak seorangpun berhak menentukan sebuah hukum. Adakah ini hukumnya halal atau haram, semua ketentuannya itu ada pada ketentuan Allah sendiri. Dengan kata lain bahwa hanyalah Allah yang berhak menentukan sebuah ketentuan dan kepastian sebuah hukum yang terbaik untuk manusia.
Orang yang suka menentukan status sebuah hukum terhadap suatu masalah tanpa petunjuk Allah yang jelas akan di hukumi Allah sebagai PEMBUAL, yaitu orang2 yang suka membual dalam menentukan status hukum diatas pola pikirnya sendiri walau acap kali mereka berani mengangkat sumpah dengan berdalih nama Allah. Mereka inilah para pembual dan pendusta, yang sedianya mau mendustai Allah akan tetapi sesungguhnya mereka mendustai dirinya sendiri.
Lalu apa yang didapat oleh para pembual ini? Tak lain dan tak bukan hanyalah kerugian semata karena Allah sama sekali tak kan pernah bisa dibohongi oleh mereka.
Berangkat dari permasalahan diatas, maka setiap ada masalah yang status hukumnya belum diketahui dengan jelas dan pasti, maka seharusnya memohon petunjuk kepada Allah atas status hukum dari masalah yang sedang dihadapinya dengan merujuk kepada petunjuk Allah yang sudah tertera dalam al-Qur'an .
Contoh lain dari kaum pembual ini adalah orang-orang yang suka berbuat kebohongan dengan mengatas namakan Allah agar supaya pendapatnya diyakini banyak orang sebagai petunjuk Allah.
By; A W I
Jumat, 06 Juli 2012
KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI HANYA BISA DIGAPAI DENGAN TAQWA
Iman dan
taqwa adalah kunci bagi setiap orang, khususnya kaum religius ( agamis ) dalam
menggapai alam ber-Tuhan yang sesungguhnya.
Alam wujudnya taqwa (tawakkaltu
ilal-laah), yaitu taqwa dengan penuh hati kepada Allah.
Firman
Allah:
Yaitu orang-orang yang sabar, orang-orang
yang selalu jujur, orang-orang yang patuh dan taat, orang-orang suka
menafkahkan hartanya di jalan Allah dan orang-orang yang suka mohon ampun di
larut malam (QS. Ali ‘Imran:17).
Pada ayat di atas Allah memberi tanda
(identitas) kepada orang-orang yang taqwa kepada Allah, yaitu bersifat sabar,
jujur, patuh dan taat, suka menafkahkan hartanya di jalan Allah dan suka
memohon ampun kepada Allah di larut malam.
Yang di maksud sabar pada ayat di atas adalah orang yang selalu menerima segala
anugerah Allah dengan sepenuh hati dan syukur. Apapun yang diterimanya dalam
menjalankan hari-harinya, diyakini sepenuh hati sebagia rizki kekayaan yang
datangnya langsung dari Allah sendiri. Sedang yang namanya kekayaan itu memiliki banyak warna, ada yang kaya harta (materi),
kaya hutang, kaya sehat juga kaya penyakit. Tetapi semua itu adalah harta bagi
orang-orang yang bertaqwa. Maka apapun warnanya tetaplah akan mereka terima
dengan sepenuh hati dan syukur.
Sedang yang di maksud jujur dimata Allah adalah orang-orang mulia yang setingkat nabi.
Salah satu bentuk kejujuran adalah orang
yang tidak pernah menutupi kebusukan, kebodohan, dan kesalahan diri sendiri
kepada siapapun. Misalnya bila dia seorang tokoh, maka dia akan
menceritakan segala kekurangan dan kesalahan masa lalunya dengan jujur kepada
pengikutnya.
Lalu yang dimaksud dengan orang yang
memiliki sifat patuh dan taat kepada
Allah dan rosul-Nya adalah orang2 yang hidup dibawah realita Tuhan dan
Rasul2-Nya. Dengan kata lain adalah orang yang tidak lagi menggunakan logikanya
sendiri dalam menjalankan roda kehidupannya. Dalam segala gerak dan langkahnya
selalu berdasarkan realita (kenyataan ketentuan aturan hokum) Allah dan
rosulNya.
Dalam menjalankan roda kehidupan
sehari-harinya selalu mohon petunjuk kepada Allah dan rosulNya lewat kitab2 –Nya dan juga yang telah
jelas-jelas disunnahkan rasulNya. Secara otomatis hal yang demikian ini
mustahil dilakukan oleh orang-orang yang tidak serius dalam memahami agamanya.
Atau dengan kata lain bahwa hal yang demikian itu sangatlah mustahil dilakukan
oleh manusia apabila mereka tidak memahami agamanya dengan benar
. Padahal pemahaman terhadap agama Allah membutuhkan landasan yang tidak
main-main, terutama terutama jiwa yang bersih dan jiwa yang disucikan Tuhan
sendiri.
Jiwa yang masih dipenuhi ego dan ambisi mustahil bisa memahami ajaran Allah dengan benar.
Salah satu tanda dari orang-orang yang masih
dikuasai ego dan ambisi adalah orang yang suka menyembunyikan kebobrokan (kebejatan) moralnya sendiri
kepada sesama.
Firman
Allah:
Sesungguhnya orang yang munafik itu menipu
Allah dan Allah akan melakukan balas tipu kepada mereka. Apabila mereka berdiri
hendak melaksanakan sholat, mereka berdiri dengan malasnya. Mereka kerjakan
sholat karena ingin dilihat oleh orang lain saja. Dan mereka tidak mengingat
Allah kecuali sedikit sekali (QS. An-Nisaa’:142).
Pada surat an-Nisaa’ ayat ke 142 diatas memuat
tanda-tanda orang munafik, diantaranya (1). orang yang mengerjakan sholat tidak
karena Allah (tidak ikhlas), akan tetapi mereka mengerjakan sholat karena ada
keinginan yang tersembunyi yang ingin terpenuhi di balik shalatnya. Misalnya
mengerjakan sholat karena ingin di puji orang lain, ingin mendapat harta yang
banyak (kaya), ingin sehat, ingin sakti, ingin karomah, bahkan ada yang
mengerjakan sholat karena ingin jadi wali….wewewewewe….Jadi sholat yang tidak
karena cinta kepada Allah tetaplah di hukum tidak ikhlas. (2). Orang yang
ketika dipanggil Allah lewat muadz-dzin tidak segera menghadap kepada Allah
karena malas, padahal salah satu tanda bagi orang yang taqwa adalah orang-orang
yang senantiasa menomorsatukan sgala urusan yang berkaitan dengan Allah. (3). Orang
yang sangat sedikit sekali mengingat Allah, bahkan lupa. Hal ini terjadi karena sibuknya mikirin
urusannya sendiri termasuk segala urusan dunia sehingga lupa kepada Allah dan
urusan_Nya yang diamanatkan.
Ketaqwaan
manusia baru terwujud apabila mereka telah menjadikan hari2nya sebagai
hari2 Allah, sehingga sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada dirinya
sendiri untuk menguruskepentingan pribadinya. Dengan kata lain bahwa orang yang
taqwa adalah orang2 yang telah melepaskan kepentingan pribadinya di dalam
mengisi dari2nya dan kemudian menggunakan hari2nya tersebut hanya untuk
mengurus urusan Allah yang telah dibebankan kepadanya.
Alam wushulil-llah di sebut juga alam perjalanan menuju Allah. Tidak
mungkin alam wushulil-llah ini bisa dilalui manisia apabila mereka hanya
berbekal kekuatan nya sendiri. Tanpa campur tangan Allah atas mereka atau jika
Allah tidak ber tajalli dalam jjiwa meraka, maka mustahil mereka mampu berjalan
di dalan Allah.
Jalan Allah adalah hak Allah sendiri dan
Allah menyembunyikan jalan-Nya dari mata siapapun, juga termasuk mata para
malaikat_Nya.
Firman
Allah:
Lalu yang menempuh jalan pendakian itu hendak
lah ia beriman dan saling berpesan untuk bersabar, dan saling berpesan untuk
berkasih sayang. (Qs;al- Balad:17).
Ayat di atas Allah menunjukkan salah satu bekal yang harus
dimiliki oleh manusia yang ingin mengenal dan berjalan di jalan Allah, yaitu
menebarkan rasa kasih sayang kepada sesamanya kapan pun dan dimanapun dia
berada. Dan sungguh mustahil manusia bisa menebar rasa kasih sayang kepada
sesamanya selagi mereka masih mencintai dirinya sendiri.
Ketahuilah bahwa manusia itu terpuruk di
perut kelam bumiyang kotor, sedang Tuhan bertahta di puncak kemulyaan langitNya
yang tinggi. Jalan yang benar2 menuju Allah pastilah mendaki dan jalan tersebut
sangatlah mustahil bisa dilakukan oleh manusia secara physic.
Fisik (ragawi) manusia hanyalah bungkus
(selubung) jasad manusia, sedang jasad manusia yang sesungguhnya sadalah
ruhnya.
Ukuran baik buruknya perilaku manusia
tidak cukup hanya diukur dari perbuatan ragawinya dimata Allah . Yang paling
utama adalah kesucian sang jiwa (ruh). Apabila
bila kita suka menyembunyikan kebusukan kita sendiri, maka mustahil Allah sudi
mensucikan jiwa kita. Jika itu yang ter jadi, maka jangan berharap Tuhan sudi
menerima amal ibadah kita……yezz!!!
Wassalam
Semoga
Bermanfaat Terutama bagi pribadi penulis yang sedang belajar mengartikan bahwa
SALJU ITU DINGIN DAN API ITU PANAS itu saja hehehehehehe….
By; Antok
Walet Ireng
Rabu, 04 Juli 2012
Selasa, 03 Juli 2012
Langsing dengan Daun Jati Belanda
JATI BELANDA
( Guazuma ulmifolia Lamk.)
Menurunkan kadar kolesterol
Melangsingkan tubuh
Walaupun bernama ‘jati belanda’, bukan berarti tanaman ini mirip pohon jati biasa dan ukurannya lebih besar. Daun jati belanda tidak lebar, hanya selebar daun rambutan. Tetapi permukaan daunnya tidak halus, seperti halnya daun jati. Sedangkan pohonnya bisa tinggi besar. Pohon ini telah lama tumbuh di Indonesia, baik di Sumatra (disebut “jati blando”) maupun di Jawa (jati landa atau jatos landi).
Semua ramuan jamu, obat dan pil pelangsing menggunakan bahan daun jati belanda. Tetapi pada umumnya kadarnya hanya 25%-30%, karena masih harus dicampur dengan bahan lain seperti temu lawak dan tempuyung. Akan lebih baik bila ramuan jati belanda tidak dicampur dengan bahan lain (100% daun jati belanda). Tanpa dicampur bahan lain, efektifitas jati belanda jelas akan lebih tinggi.
Jati belanda mengandung zat yang dinamakan alkaloid, flavonoid, sterol dan asam fenolat. Zat sterol pada daun jati belanda sangat berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dan mengerutkan pori-pori kulit (astringent), sehingga sangat baik untuk melangsingkan tubuh dan membuat perut menjadi susut. Sterol bersifat mengikat kolesterol yang ada di dalam makanan yang dikonsumsi manusia, sehingga bila ramuan jati belanda dikonsumsi sesudah makan, zat sterol tadi akan mengikat kolesterol. Kolesterol yang sudah diikat akan terbawa bersama sisa-sisa makanan.
Dengan demikian tidak banyak kolesterol yang masuk ke dalam darah dan bagian tubuh lain.
Hasil percobaan secara farmakologik memperlihatkan bahwa pemberian daun jati belanda selama 90 hari mampu menurunkan kadar berat badan secara nyata, tidak menimbulkan efek negatif terhadap darah, dan bahkan menaikkan jumlah sel darah putih sampai 50%. (Drs. Bambang Mursito, M.Si.Tampil Percaya Diri dengan Ramuan Tradisional, Panebar Swadaya, Jakarta, Tahun 2000, hal :72-73).
Karena mampu menurunkan kadar kolesterol, maka daun jati belanda juga sangat baik untuk mencegah penyakit jantung, mencegah stroke, dan penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi.
Selanjutnya inilah deskripsi dari Daun Jati Belanda :
Nama latin: Guazuma ulmifolia Namk Famili : Sterculiaceae
Nama daerah: Jati londo; Jati sabrang
Deskripsi tanaman: Tanaman pohon, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras, permukaan berduri, warna hitam.
Habitat: Tumbuh liar di hutan pada ketinggian 700-1200 dpl.
Bagian tanaman yang digunakan: Daun ; Kulit kayu ; Buah
Kandungan kimia: Tanin; Lendir; Zat pahit; Damar
Khasiat: Diaforetik; Tonik; Astringen
Nama simplesia: Guazumae Folium
Resep tradisional: Kegemukan: Daun jati belanda 7 helai; Daun tempuyung 7 helai; Serbuk majakan sedikit; Air 115 ml, Direbus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 30 hari. Perut kembung: Buah jati belanda (serbuk)2 sendok teh; Air mendidih 100 ml; Minyak adas (bila perlu)1 tetes, Diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi; sore; tiap kali diminum 100 ml; diulang selama 7 hari
KABUT SENJA
Kabut senja melukis diri didahan-dahan cemara
Selendang merah hati meliuk-liuk bagai samudra
Bertabur ribuan capung mengundang saling silang
Menari-nari kecil disayap mungil menyamput petang
Aroma pematang sawah harum rumput basah
Dendangkan sukma rindu kedamaian
Pada desa ingin mengaduh lelah jiwa
Menjadi biasa saja, ya biasa saja, bersahaja
Lautan kabut terus merenda talian cinta
Pada senja yang ingin merebah
Mengelus pagar-pagar bambu nuraniku
Menyambut adzan di pintu magrib usiaku
Tembang alam nyanyian jangkrik bagai wirid sang sufi
Tak henti-henti memuja Kemahakuasaan
Gemanya hinggab dipucuk-pucuk dahan pohon karet
Terhempas samar menjadi doa-doa suci
Merekatkan antara kerinduan dan penantian
Sementara malam hampir....
Disisi kota aku berbaring
Kabut senja lamat-lamat menjauh entah kemana
Tarian capung pun menjadi akhir dari ungkapan petang
Beranda-beranda menjadi sepih
Saling menutup jendela membingkai mimpi-mimpi
Begitu aku ingin menjadi aku sendiri
Seperti tiupan angin atau air-air bening
Tanpa halangan meresap dipori-pori bumi
Meninggalkan praduga prasangka disudut-sudut kota
Yang merampas semua milikku hingga separuh usia.....
By; Antok Illam
#Puisi ini tercipta dari setetes airmata yang memanjatkan doa-doa sederhana#
Selendang merah hati meliuk-liuk bagai samudra
Bertabur ribuan capung mengundang saling silang
Menari-nari kecil disayap mungil menyamput petang
Aroma pematang sawah harum rumput basah
Dendangkan sukma rindu kedamaian
Pada desa ingin mengaduh lelah jiwa
Menjadi biasa saja, ya biasa saja, bersahaja
Lautan kabut terus merenda talian cinta
Pada senja yang ingin merebah
Mengelus pagar-pagar bambu nuraniku
Menyambut adzan di pintu magrib usiaku
Tembang alam nyanyian jangkrik bagai wirid sang sufi
Tak henti-henti memuja Kemahakuasaan
Gemanya hinggab dipucuk-pucuk dahan pohon karet
Terhempas samar menjadi doa-doa suci
Merekatkan antara kerinduan dan penantian
Sementara malam hampir....
Disisi kota aku berbaring
Kabut senja lamat-lamat menjauh entah kemana
Tarian capung pun menjadi akhir dari ungkapan petang
Beranda-beranda menjadi sepih
Saling menutup jendela membingkai mimpi-mimpi
Begitu aku ingin menjadi aku sendiri
Seperti tiupan angin atau air-air bening
Tanpa halangan meresap dipori-pori bumi
Meninggalkan praduga prasangka disudut-sudut kota
Yang merampas semua milikku hingga separuh usia.....
By; Antok Illam
#Puisi ini tercipta dari setetes airmata yang memanjatkan doa-doa sederhana#
Langganan:
Postingan (Atom)