by; walet
kesenyapan mengajak aku tuk bersair
tentang rembulan yang masih setia terangi malam
dalam tabir-tabir tipis arak-arakan awan
hening nya bangunkan mimpi
senja petangku, penuh birahi.
gelora asmara menuang rindu sarat
kini didini yang sejuk segar
kembali aku seperti pemabuk buta
tak tahu angin telah puas setubuhi kekasihku
aku dan hayal seperti sejoli
pada malam terus bersama
bergandeng mesra cumbuhi diammu
semestinya aku tak terbangun
andai engkau kuras peluh di sekujur tubuh ini
arungi hasrat tak habis-habis
tapi aku tetap harus bersyukur
lingkarmu membuat aku hanya tertegun
mendekap rindu hingga hari ini....
(buat seseorang yang tak mau di sebutkan namanya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar