Pada secangkir kopi aku melihat langit hati menuang sgala perasaannya.Entah apa yang sedang terpikir dalam benak, aku sulit mencari kata-kata yang tepat untuk menulisnya.Seperti arak-arakan burung pipit yang saling terbang menukik hinggab di pematang sawah....ya,...kenapa diriku..?
Dari jendela kamar kuantarkan arah pandang kejauh lepas.Lamunan terhembus angin beranda pelan menyapa hari,seiring kepulan asap rokok yang sedikit angkuh.Dalam nalar yang kusut kucoba memanjati bias mentari, aahhh dua merpati seperti mengajari aku untuk bersikap iri hati.Kemesraan dimana kamu?.....Tak pantaskah aku menikmati serta.
Pagi yang indah pada hati larapada selalu tersenyum dengan gairah ranum embun. Mengapa sebegitu aku tak bisa mengikuti tariannya...?.Sementara tembang- tembang cinta lirih berlagu di relung dalam......mengapa?.....
Antok Walet Ireng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar