Sabtu, 07 April 2012

^^PAGI ABU-ABU^^

Menjadi tertegun
Pada pagi mendung
Mentari kulihat enggan berdiri

Sebagian wajahnya berlumur awan abu-abu


Entah di rasa apa
Sekerikil menghadang di pintu dada

Hingga sekata menjadi marah-marah


Angan begitu saja berbalik langkah
Menggapai-gapai cerita usang
Menelanjangi satu-satu peristiwa
Dalam rangkaian hidup yang rapuh



Menjadi semakin terpaku
Pada pagi yang mulai menangis
Saat mentari tertunduk bisu
Dan awan menjadi menghitam tak lagi abu-abu



Rasa dan rasa seakan menggigil
Kerikil berubah seperti karang bersalju
Marah-marah tak terlampiaskan dalam kata
Bergemuruh sebatas pintu dada



Angan di angan semakin perih
Penghapus jejak melangkah jauh

Sengaja seperti tak memperdulikan pertikaianku
Cerita lalu semakin dekat, 
Tangan hitamnya mengusap-usap jidat kepalaku


Aku yang tertegun pada pagi
Saat gerimis menjadi untaian belati
-mengiris-iris kembali hayal masa lalu
-menghujam dalam tepat diluka hati










Antok Walet Ireng












Tidak ada komentar:

Posting Komentar