Rabu, 28 Desember 2011

**Sawo Matang**

kamu boleh menjerit sejadi apa
saat darah kau paksa keluar dari jalannya
di bingung tangan tisseu atau kapas
ujung jarik nenek di pegang jangan

lahir seketika badut di depan cermin
wajah meringis kesakitan.manis.
khas milik pribumi
oh..darah
oh..nana
aih..terpuas sakit menderita
oh..merah
oh..putih

kenapa bisul harus terbangun disini
di ujung hidung yang memang tak mancung

apa memang khas milik pribumi
jerit meringis merah putih
di lembar sawo matang

-antok-





*Dengan Mu*

aku ingin denganmu saja
di malam yang pandai meremas jiwa
aku ingin denganmu saja
tak ingin aku dengan yang lain
dengan bintang rembulan
lebih tenang cukup denganmu saja
kan rela.berdua saja
membiarkan diri dan aku habis
di malam yang pandai meremas jiwa
persembahan yang hitam pada cahaya
denganmu saja.cukup.

#antok illam#





Jumat, 09 Desember 2011

di secangkir kopi...di sebatang rokok...

tuhan menyapaku lewat secangkir kopi
di beranda senja saat angin dingin mengusap wajah ku
kemesraan dalam diam 
keindahan yang tak bisa ku bicarakan 

begitu anggun tuhan mempertemukan
dari pohon ke pohon 
dari gunung ke gunung 
dari ladang ke ladang
menjadi padu lewat satu keinginan
selalu saja tuhan Termengerti
di kemauan sekecil yang ter fikirkan
di ceraikan agar berbentuk
di satukan agar terlahir nama

tuhan menyapa ku lewat se batang rokok
mengapa aku mesti takabur?
sedang api masih saja menjadi teman
begitu pula asap-asap keinginan
dari pohon ke pohon
dari gunung ke gunung
dari ladang ke ladang
menjadi pencampuran yang mengagumkan
nafas dan hati...
akal dan fikir...
diam dan merenung...
selalu saja.....
Tuhan....

di secangkir kopi
di sebatang rokok
nafas dan hati...
akal dan fikir...
diam dan merenung...
selalu saja.....
Tuhan....


illam 






Jumat, 02 Desember 2011

kurang ajar,..gundul...!

sebuah keadaan yg meradang...
memerah di sgenap lingkaran
gundul-gundul pacul
kembali berkumandang
maka menjelmalah bencana
karena sang mantri di pasung pundaknya
yg bermelati menjadi joki handal di setiap lini
monyet-monyet sekarang mulai protes besar-besaran
tempat memanjat bersisa batu -batu yg mulai menggerutu
suara krik..krik..krik..berubah deru gergaji
sang jangkrik tak punya kedamaian
bau tanah basah tersisi entah kemana
solar solar menggantikan posisi
tempat pertapa di gusur paksa
sang pujangga meratap di seonggok dedaunan kering
sementara..para pengembara sibuk mencari satrio
satrio piningit...
satrio paningit...
satrio panuntun...
berharap ia ada perubahan
sebab satrio-satrio yg ia tau tak sanggub memberi harapan
sedang tembang gundul-gundul pacul terus berkumandang
"gundul-gundul pacul kurang ajar...
gunung-gunung gundul...kurang ajar....eh salah...

# hijausepertimimpiaja#
illam..