sedang aku tak begitu mengerti bahasa mu
dan lalu mengapa engkau sering datang ke rumah ku
saat sepih berebut memenuhi kamar ku
engkau tak segan-segan menghabis kopi kehangatan ku
lantas aku bertanya....
apa agama mu?....
apa tujuan mu kepada ku?....
kau pun dengan nada kaku membentak-bentak menjawab
tetap dengan bahasa yang begitu sulit ku mengerti
hujan di luaran deras,
kilat bagai lidah halilintar tak henti-henti
sementara angin seperti mengiris perih tulang jantung,
kemana pena ku
kemana kertas-kertas putih ku
kemana suara hati bersembunyi
aku tak ingin terpagut sendiri disini
dalam geram yang tak terlampiaskan,..
mengapa tetap saja kau berceloteh yang bukan-bukan
lantas kau acuhkan pertanyaan yang ku ajukan
tentang apa agama mu...
tentang apa tujuan mu...
apa kau juga tak mengerti bahasa ku?....
atau suara ku tak mampu kau dengar?....
hujan diluaran semakin deras,
kau dan aku saling bergulat lidah tanpa makna
seperti kilat malam ini,...
menyapa hujan tak tahu arti
hanya menjadi perpaduan yang tak sehati....
#ANTOK WALET IRENG#
#ANTOK WALET IRENG#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar