Jumat, 03 Februari 2012

PUISI FAJAR YANG BELUM TERSELESAIKAN KARENA TERLANJUR PAGI DATANG MENJELANG

setetes embun jatuh di hatiku
di ujung pagi saat malam usai bermimpi
udara bergetar di urat nadiku
hembusnya meresap hingga di jalan sukma
aku ingat kembali sesuatu itu
yang berlayar di samudra rinduku
seiring debur ombak yang menampar-nampar 
di karang hati yang angkuh
aku mencoba melipat waktu dengan hayal 
ternyata aku terantuk pada amuk kenyataan
dentang waktu tetap tak dapatku pacu nafasnya
tetap tenang tak seimbang dengan kemauan edanku
rindu yang berdiri sendiri
begitu juga waktu yang berjalan dengan pendiriannya
semua memberi gundah yang tak karuan
hatiku mengumpat: keparat....
tapi mereka di pojok hati menertawakan kepicikanku
yang sepagi buta dekil dan kumuh....

A W I...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar