menyongsong hari dibiduk sepih
angan mencabik-cabik rembulan
hayal mencakar-cakar cakrawala
lamunan melumat gemintang satu-satu
diri diam duduk menepi dikaki langit
dengan serak parau kusebut kelam
setapak gulana memanjang membelah mimpi
hitamnya seperti kelabu
ujungnya menajam seperti belati
ahh..sangkala menari dilempang batu
sedang sengkuni menuding-nuding ke arahku
aku dan diam terus membisu
terpasung keruwetan-keruwetan waktu
yang sebangsat dasamuka menikam matahati ku
#masih belum bersih#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar