aku selalu terbayang dua puisi indah di dadamu
yang kau bacakan lirih di saat malam sejuk segar
aku terlantang tepat di depan mu
ku kecup keningmu,....
ku rengkuh......
aku tak kan bisa lepas dari rona parasmu
dengan desah nafas yang mengurung itu
pencampuran sukma dalam bayang
di hening gelora malam
aku terbawah-bawah di alam rasamu
di cincin waktu yang selalu tersemat di jantung nadi
aku selalu
aku takkan bisa
aku terbawah-bawah
aku gelora malam
aku cincin pengikat sukma
aku kehendak tak berujung
akulah pembaca sejati puisimu
aku tersekap di ruang hening
saat bayangmu menjamah sukma bisu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar