Oleh; Antok Walet Ireng
seakan di permukaan samudra
timbul tenggelam diantara buih-buih putih
melukis dibatas cakrawala
mega-mega senja menjemput rindu
dipintu malam diayun bimbang
seperti nyanyian jangkrik
terdengar,..menjauh,..samar,..lantas menghilang
aahhh...
kemuakan demi kemuakan harus kutekuni
melukis suara tak semudah menjaring angin
nyatanya aku dan kamu tetap tak berubah-ubah
walau gelisah tak segan sebagai penindas
dan kebosanan mencoba membohongi kita
seakan dipermukaan samudra
timbul tenggelam diantara buih-buih putih
terdengar,..menjauh,..samar,..lantas menghilang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar