Oleh; Antok Illam
dengan sebatang lidi kubuat dayung
dalam periuk pecah dan kepingannya
aku mulai berlayar sebrangi samudra
dengan secarik kertas usang maka, jadi...
dalam lumatan ombak berkecipak, terus...
begitulah.
lautpun mencibir langit atasku
menuding
memanjakan jemarinya dalam amarah
ada apa padaku?
ya,...kegilaan inikah yang kau anggab mimpi?
dengan sebiji nasi aku masih
disetetes air aku berharap
pelayaran ini demi segenggam daging nurani
mengalirkan cinta untuk cinta
begitulah.
serangkai asa pada dermaga singgahsana
dengan ranting bakau kucukil rembulan
mari menangis dewi malam
permaisuriku sedang gelisah
menungguh, entah rindu atau apalah
menanti senyumku
atas kegilaan yang kau anggab mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar